Maafkan kawan, aku ga bermaksud begitu. Aku ga pernah punya maksud membuatmu gundah dengan tindakanku. Aku juga ga pernah punya maksud membuat dirimu merasa bersalah atas apa yg saat i kulakukan.
Sebenarnya, aku ga pengen menuliskan kalimat, "Maaf, aku ga bermaksud begitu." karena kalimat itulah yg telah membuat hubunganku saat ini renggang dengan dirimu. Saat aku mendengar kalimat itu darimu, hatiku sungguh terluka. kemudian, aku memaafkanmu. Maaf telah kuberikan, dan aku siap menerima dirimu kembali, tapi.... kau tidak juga mengerti apa yang kuinginkan. apa yang kuharapkan dari hubungan kita. Take and give.
Saat aku membuka inbox-ku, ternyata banyak sekali tulisan yang menyiratkan bahwa kau sangat menyesal atas apa yang kaulakukan terhadap diriku. kau menyesal, kau pun seolah ingin mendapatkan maaf dariku kembali. Tapi... aku trauma kawan. Aku memang telah memaafkanmu tapi aku belum siap untuk bisa menerimamu kembali sebagai kawanku. mungkin saat ini kau hanya kenangan lama bagiku, kau hanya kenalanku. Aku yakin akan feeling-ku, karena berkali-kali aku mendapatkan perlakuan seperti ini dari orang terdekatku.
Aku sangat ingin membina hubungan lagi denganmu. tapi, aku blm mendapat garansi atas penyesalanmu, kawan. Aku tahu kau menyesal, tapi aku tahu bahwa penyesalanmu kali ini sama dengan penyesalanmu sebelumnya. Karena...,"Aku tidak bermaksud begitu, Kawan."
Tragis! Saat Minggu Kawan Sedunia, Aku merasakan dikhianati oleh Kawan!
